Senin, 27 Desember 2010

Pengolahan Air Limbah

1.     Sumber Air Limbah
   Dalam dunia industri biasanya terdapat limbah industri diantaranya air limbah, pembuangan asap dan kebisingan. Misalnya air limbah yang mana limbah ini dihasilkan dari sisa-sisa hasil produksi yang berbahan dasar air yang tidak layak untuk di konsumsi yang bersumber dari industri besar maupun industri kecil (rumahan) yang kemudian dibuang disembarang tempat. Air limbah ini banyak di jumpai pada kawasan industri besar yang biasa menggunakan air sebagai sarana pembersih yang di campur atau tidak dengan bahan kimia.

2.    Sifat Air Limbah
Sifat air limbah bermacam-macam tergantung dari apa yang di produksinya :
-    Air limbah tidak berbahaya yaitu air limbah yang dalam produksinya tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dan ramah lingkungan, seperti : air limbah rumah tangga berasal dari bilasan cucian piring, sayuran, bilasan pakaian dan lain-lain.
-     Air limbah berbahaya yaitu air limbah yang dalam produksinya menggunakan bahan kimia, seperti : air limbah industri batik dan pencucian material logam yang mana air dari bilasan pencucian tersebut dibuang begitu saja ke sungai terdekat yang dapat mencemari lingkungan sekitar dan membahayakan mahkluk hidup terutama bagi manusia.  

Industri

1.      Masalah Lingkungan Dalam Pembangunan Industri
Tidak sedikit kawasan industri berada tidak jauh dari komplek perkampungan masyarakat yang mana mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif diantaranya yaitu lingkungan sekitar lebih maju misal kemudahan dalam ber-transportasi dan pendapatan masyarakat lebih tinggi. Sedangkan dampak negatifnya yaitu pencemaran limbah beracun, pencemaran polusi udara dan kebisingan. Di lihat dari segi negatifnya sudah sangat merugikan sekali bagi masyarakat sekitar yang mana bila dalam jangka waktu lama akan berdampak fatal bagi masyarakat sekitar, maka dari itu alangkah baiknya di adakan musyawarah antara pemilik perusahaan dengan masyarakat sekitar agar tidak terjadi konflik dan kedua belah pihak tidak ada yang saling dirugikan.

2.      Pembangunan Industri, Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Dunia maju tidak jauh dari pembangunan industri apalagi dalam negara berkembang seperti indonesia maka dari itu dunia industri salah satu pendukung suatu negara karena tanpa adanya industri mungkin negara tersebut akan tertinggal oleh negara lain, karena dengan adanya industri dapat memajukan perekonomian masyarakat misalnya dapat mengurangi jumlah angka pengangguran agar manusianya lebih produktif. Selain itu juga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri (ekspor) sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai. Dalam industri pun harus serasi dengan lingkungan sekitar kenapa demikian karena dalam industri tidak selalu memberikan dampak positif tapi juga dampak negatif maka dari itu harus diperhatikan cara mengelola pembuangan limbah industri agar tercapai lingkungan hidup yang aman dan tentram.



www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id
www.staffsite.gunadarma.ac.id
www.library.gunadarma.ac.id
www.baak.gunadarma.ac.id 
www.v-class.gunadarma.ac.id 

Jumat, 19 November 2010

Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan

1. Kesadaran Lingkungan
Peningkatan kesadaran sebagaimana juga semua uaha yang menyangkut lingkungan hidup harus berpacu dengan waktu sebab perusakan – perusakan masih terus berlanjut dan meningkat. karena daya terbatas dan saran yang khusus untuk ini tidak ada dan terutama diarahkan kepada lembaga-lembaga dan kelompok-kelompok masyarakat yang strategis.
            Usaha peningkatan kesadaran ini baru dimulai dan masih menghadapi berbagai kendala, umpamanya untuk mencapai petani miskin (petani gurem) yang sering merusak karena keadaan ekonominya. dengan identifikasi sasaran dan saluran yang lebih tepat dikalangan masyarakat, diharapkan bahwa usaha selanjutnya akan mempu menimbulkan proses perjalanan informasi yang tepat.

2. Hubungan Lingkungan Dengan Pembangunan
            Dalam pembangunan, sumber alam merupakan komponen yang penting di mana sumber alam ini memberikan kebutuhan azazi bagi kehidupan. Dalam pembangunan sumber alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosistem tetap terpelihara. Seringkali karena meningkatnya kebutuhkan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, yang kadang-kadang bisa membahayakan kehidupan umat.
            Proes pembangunan mempunyai akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial-budaya.

Daftar Pustaka

Pertambangan

1. Cara Pengolahan Pembangunan
Pertambangan
            Sumber daya bumi di bidang pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan. Dan untuk ini perlu adanya survey dan evaluasi yang terintegrasi dari para ahli agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian baik secara ekonomi maupun secara ekologis.
            Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat diganti perencanaan, pengelolaan dan penggunaanya harus hati-hati dan seefesien mungkin. Harus tetap bahwa generasi memandang harus tetap dapat menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.

2. Kecelakaan di Pertambangan
            Usaha pertaambangan adalah suatu usaha yang penuh dengan bahaya. Kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi, terutama pada tambang-tambang yang yang lokasinya jauh di dalam tanah. Kecelakaan baik karena jatuh, tertimpa benda-benda, ledakan-ledakan maupun akibat pencemaran/keracunan oleh bahan tambang. Oleh karena itu tindakan-tindakan penyelamatan sangatlah diperlukan, misalnya dengan selalu memakai pakian pelindung selama bekerja di dalam tambang seperti sepatu but, topi pelindung, baju kerja dan lain-lain.

Daftar Pustaka
Hardjasoemantri, K, 1986, “ Hukum Tata Lingkungan”, Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta.


www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id 
www.staffsite.gunadarma.ac.id 
www.library.gunadarma.ac.id 
www.baak.gunadarma.ac.id 
www.v-class.gunadarma.ac.id 

Senin, 08 November 2010

Kependudukan


1. Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan
            Di negara-negara yang anggaran pendidikannya paling rendah biasanya menunujukan angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus berkurang.
Pertambahan penduduk yang cepat, lepas dari pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk menghadapai perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki dan wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin. Pertambahan penduduk yang cepat menghambat perluasan pendidikan, juga mengarah pada apatisme di dunia yang kesulitan untuk mengatasinya.

2. Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
            Semenjak periode 25 tahun terakhir ini dunia mulai menghadapi tiga masalah pangan ynag saling berkaitan dan menghawatirkan. Masalah-masalah tersebut adalah turunya konsumsi gandum per kapita, ketidak mampuan membangun kembali persediaan gandum dan meningkatnya ketergantungan dunia akan ekspor gandum Amerika Utara. Sementara itu penduduk dunia bertambah terus dengan hampir 70 juta per tahun.
            Beberapa faktor telah berpengaruh pada penurunan konsumsi gandum per kapita di dunia. Produksi terpaksa di kurangi karena biaya dan persediaan energi yang ketat, biaya produksi dan persediaan pupuk yang ketat, dan dimana persediaan kayu bakar sedikit, kotoran binatang yang mestinya digunakan sebagai pupuk, terpaksa dipakai sebagai bahan bakar pesediaan gandum yang merupakan standar jaminan pangan dunia makin lama makin berkurang.

Daftar Pustaka

                                                                                                                                                                                                                  

Minggu, 31 Oktober 2010

Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner


1.   Gelombang Berjalan

 

            Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang dilewatinya. Gelombang berjalan bisa juga disebut sebagai gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik yang dilalui gelombang.
a. Persamaan untuk gelombang berjalan adalah sebagai berikut :
y = A sin 2π/T t
Keterangan :               
A         : amplitudo gelombang (m)
T          : periode gelombang (s)
t           : lamanya titik 0 (sumber getar) bergetar (s)
y          : simpangan (m)
                                    π          : 22 / 7 atau 3,14

·       Apabila gelombang merambat ke kanan dan titik asal 0 bergetar ke atas maka persamaan simpangan titik P yang digunakan adalah:
yp = A sin 2π/T (t- x/v)
·      Apabila gelombang merambat ke kiri dan titik asal 0 bergetar ke bawah maka persamaan simpangan titik P yang digunakan adalah:
yp = - A sin 2π/T (t- x/v)
Fase di definisikan sebagai perbandingan antara waktu sesaat untuk meninggalkan titik keseimbang (titik 0) dan periode. Dengan demikian fase gelombang dititik P dapat ditulis sebagai berikut:
φ  =  tp/T     =  (t- x/v)/T                                φp = t/T -  x/λ                  =  t/T- x/vT
Sehingga dihasilkan :
Sedangkan untuk mengukur besarnya sudut fase di titik P dapat dituliskan sebagai berikut:
  θp = 2π φ_p
                   = 2π (t/T- x/λ)
Beda fase antara dua titik yang berjarak X2 dan X1 dari sumber getar dapat dituliskan sebagai berikut:
Δφ  = ( x2 - x1)/λ
Δφ  =  ∆x/λ
Nilai kecepatan dan percepatan gelombang di suatu titik dapat diketahui dengan menurunkan persamaan keduanya, sebagai berikut:
vp = 2π/T A cos 2π/T (t- x/v)
ap = - (4π2)/T2 A cos 2π/T (t- x/v)
Keterangan:     vp = kecepatan partikel di titik p (m/s)
ap = percepatan partikel di titik p (m/s2)
Contoh soal:
Suatu gelombang berjalan memiliki persamaan y = 10 sin (0,8πt - 0,5;t) dengan y dalam cm dan t dalam detik. Tentukanlah kecepatan dan percepatan maksimumnya!
Pembahasan:
y=10 sin (0,8 πt-0,5 πx)
v = dy/dt
v = (10)(0,8 π) cos (0,8 πt-0,5 πx)
nilai v maksimum bila cos (0,8 πt-0,5 πx)=1

b. Contoh peristiwa pemanfaatan gelombang berjalan :
·         Seutas tali yang salah satu ujungnya diikat pada suatu tiang dan ujung lainnya digerakkan ke atas dan ke bawah.

c. Peralatan yang digunakan untuk membangkitkan gelombang berjalan :
    Tali secukupnya.
·         Tiang (sebagai sarana untuk diikat).

 

2. Gelombang Stasioner

 

Adalah gelombang yang memiliki amplitudo yang berubah – ubah antara nol sampai nilai maksimum tertentu. Pada proses pantulan gelombang, terjadi gelombang pantul yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama dengan gelombang datangnya, hanya saja arah rambatannya yang berlawanan.
Nama lain Gelombang stasioner adalah gelombang diam atau bisa dibilang gelombang tegak atau gelombang berdiri.

a. persamaan untuk gelombang stasioner adalah sebagai berikut :

y = 2 A sin kx cos (ωt- 2πl/λ)
Keterangan :               
A         : amplitude gelombang datang atau pantul (m)
k          : 2π/λ
ω         : 2π/T (rad/s)
l           : panjang tali (m)
x          : letak titik terjadinya interferensi dari ujung terikat (m)
λ          : panjang gelombang (m)
t           : waktu sesaat (s)
y1= A sin 2π/T (t- (l-x)/v) untuk gelombang datang,
y2= A sin 2π/T (t- (l+x)/v+ 1800) untuk gelombang pantul
sehingga untuk hasil interferensi gelombang datang dan gelombang pantul di titik P yang berjarak x dari ujung terikat adalah sebagai berikut:
y  = y1+ y2    = A sin 2π (t/T- (l-x)/λ)+ A sin2π(t/T- (1+x)/λ+ 1800 )
     Dengan menggunakan aturan sinus maka penyederhanaan rumus menjadi:
     sin A + sin B = 2 sin 1/2 (A+B) - cos1/2  (A-B)
Menjadi:
y= 2 A sin (2π x/λ )  cos 2π  (t/T - l/λ)
y= 2 A sin kx cos (2π/T t - 2πl/λ)
Rumus interferensi :
y= 2 A sin kx cos (ωt- 2πl/λ)   (persamaan gel stasioner)
Pada gelombang stasioner pada ujung bebas gelombang pantul tidak mengalami pembalikan fase. Persamaan gelombang di titik P dapat dituliskan seperti berikut:
y1 = A sin 2π/T  (t- (l-x)/v) untuk gelombang datang
y2 = A sin2π/T  (t- (l+x)/v) untuk gelombang pantul
y   =  y1 + y2
     =   A sin 2π/T (t- (l-x)/v) + A sin 2π/T  (t - (l+x)/v)
y   =   2 A cos kx sin2π (t/T- 1/λ)
Rumus interferensi antara gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas, adalah:
y = 2 A cos 2π (x/λ) sin 2π(t/T- l/λ)
Dengan:
As = 2A cos2π(x/λ) disebut sebagai amplitude superposisi gelombang pada pemantulan ujung tali bebas.
Ap = 2 A cos kx adalah amplitudo gelombang stasioner.
1) Perut gelombang terjadi saat amplitudonya maksimum, yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
    
Ap maksimum saat cos (2π  x)/( λ) = ±1 sehingga  x = (2n) 1/4 λ, dengan n = 0,1,2,3,…….

2) Simpul gelombang terjadi saat amplitudo gelombang minimum, ditulis sebagai berikut:
Ap minimum saat cos (2π x)/( λ) = 0 sehingga
x = (2n +1) 1/4 λ, dengan n = 0,1,2,3,……..

Persamaan gelombang datang dan gelombang pantul dapat ditulis sebagai berikut:
y1= A sin 2π (t/T- (l-x)/λ) untuk gelombang datang
y2= A sin 2π (t/T- (l+x)/λ) untuk gelombang pantul
Superposisi gelombang datang dan gelombang pantul di titik q akan menjadi:''''
y = y1 + y2
y =A sin 2π (t/T- (l-x)/λ) - A sin2π(t/(T ) – (l+x)/λ)
Dengan menggunakan aturan pengurangan sinus,
sinα - sinβ = 2 sin 1/2  (α-β) cos 1/2 (α+β)
Persamaan gelombang superposisinya menjadi
y = 2 A sin 2π(x/λ) cos2π (t/T- l/λ)
Amplitudo superposisi gelombangnya adalah:
As = 2A sin2π (x/λ)

Dengan As adalah amplitudo gelombang superposisi pada pemantulan ujung terikat.


1) Perut gelombang terjadi saat amplitudonya maksimum,
    karenanya dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
    Ap=2 A sin 2π/λ x
Ap maksimum terjadi saat sin 2π/λ  x= ±1 sehingga
                                                     x= (2n+1) 1/4 λ,dengan n=0,1,2,3…….
2) Simpul gelombang terjadi saat amplitudonya minimum,
   yang dapat ditulis sebagai berikut:
   Ap=2 A sin (2π/λ) x
  Ap minimum terjadi saat sin 2π/λ x = 0 sehingga
                                                        x = (2n) 1/4 λ, dengan n=0,1,2,3,…..
  
Contoh soal:

Seutas tali panjangnya 5 m dengan ujung ikatannya dapat bergerak dan ujung lainnya digetarkan dengan frekuensi 8 Hz sehingga gelombang merambat dengan kelajuan 3 ms-1.
Jika diketahui amplitude gelombang 10 cm, tentukanlah:
Persamaan simpangan superposisi gelombang di titik P yang berjarak 1 meter dari ujung pemantulan.
Amplitude superposisi gelombang di titik P; dan Letak perut gelombang diukur dari ujung pemantulan.

Penyelesaian:

Diketahui :
l   = 5 m
f   = 8 Hz
v  = 3 ms-1
A = 10cm = 0,1 m
λ  = v/(f ) = 3/(8 ) m
T  = 1/f=1/8 s
a. Persamaan simpangan di titik P, satu meter dari ujung pemantula
 y = 2 A cos 2π (x/λ) sin 2π (t/T-l/λ)
                = 2(0,1) cos 2π (1/(3/8)) sin2π(  t/(1/8)- 5/(3/8))
                = 0,2 cos16π/3 sin (16 πt-80π/3) meter

b. Amplitudo superposisi gelombang di titik P ( x = 1m)
 As = 2 A cos 2π (x/λ) = 2 (0,1) cos2π(1/(3/8))
                  = 0,2cos (16π/3)    = 0,2 cos(4 4/3 π)
                  = 0,2cos(4/3 π)      = 0,2 cos 2400  = 0,2 (-1/2) = -0.1 m
                     tanda (–)menunjukkan di titik P simpangannya ke bawah.

c.  Letak perut gelombang dari ujung pemantulan.
 x = (2n) 1/4 λ, dengan n = 0,1,2,3…
 x = 3/32 m, x = 3/16 m, x = 3/8m, …..
           
 b. Contoh peristiwa pemanfaatan gelombang stasioner :
·         Gelombang tali senar pada gitar.
·         Jika garputala digetarkan, pada dawai terjadi gelombang stasioner.
Gambar gelombang stasioner

 Gambar sebuah Garputala
c. Peralatan yang digunakan untuk membangkitkan gelombang stasioner berjalan :
·         Senar gitar.
·         Tiang.
·         Garputala.
·         Pemukul.


Daftar Pustaka

2.http://www.crayonpedia.org/mw/F._Gelombang_Berjalan_dan_Gelombang_Stasioner_12.1

Senin, 25 Oktober 2010

Sumber Daya Alam

1. Daya Dukung Lingkungan

Lingkungan secara alami memiliki kemampuan untuk memulihkan keadaannya, Pemulihan keadaan ini merupakan suatu prinsip bahwa sesungguhnya lingkungan itu senantiasa arif menjaga keseimbangannya. Sepanjang belum ada gangguan “paksa” maka apapun yang terjadi, lingkungan itu sendiri tetap bereaksi secara seimbang” Perlu ditetapkan daya dukung lingkungan untuk mengetahui kemampuan lingkungan menetralisasi parameter pencemar dalam rangka pemulihan kondisi lingkungan seperti semula. Apabila bahan pencemar berakumulasi terus menerus dalam suatu lingkungan, sehingga lingkungan tidak punya kemampuan alami untuk menetralisasinya yang mengakibatkan perubahan kualitas. Pokok permasalahannya adalah sejauh mana perubahan ini diperkenankan. Tanaman tertentu menjadi rusak dengan adanya asap dari suatu pabrik, tapi tidak untuk sebahagian tanaman lainnya.

contoh : dengan buangan air pada suatu sungai mengakibatkan peternakan ikan mas tidak baik pertumbuhannya, tapi cukup baik untuk ikan lele dan ikan gabus.
Berarti daya dukung lingkungan untuk kondisi kehidupan ikan emas berbeda dengan daya dukung lingkungan untuk kondisi kehidupan ikan lelelgabus, Kenapa demikian, tidak lain karena parameter yang terdapat dalam air tidak dapat dinetralisasi lingkungan untuk kehidupan ikan emas.
Ada saatnya makhluk tertentu dalam lingkungan punya kemampuan yang luar biasa beradaptasi dengan lingkungan lain, tapi ada kalanya menjadi pasif terhadap faktor luar. Jadi faktor daya dukung tergantung pada parameter pencemar dan makhluk yang ada dalam lingkungan.


2. Keterbatasan Kemampuan Manusia

Manusia adalah mahkluk Tuhan yang tidak sempurna, yang harus bersosialisasi tidak bisa hidup sendiri melainkan membutuhkan bantuan orang lain. Dalam mengembangkan sumber daya alam manusia berperan aktif untuk meningkatkan pola fikir maju dalam hal ini manusia tidak bisa sepenuhnya lebih menciptakan hal-hal yang baru melainkan hanya bisa membantu saja. Jika bukan manusia yang menjaganya siapa lagi sedangkan kekayaan yang ada di alam lama-kelamaan akan habis oleh faktor lain termasuk ulah manusianya itu sendiri. Agar sumber daya alam dimasa yang akan datang nanti dapat dinikmati oleh anak cucu kita, Amin.




Daftar Pustaka

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/daya-dukung- lingkungan/




www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id
www.staffsite.gunadarma.ac.id
www.library.gunadarma.ac.id
www.baak.gunadarma.ac.id
www.v-class.gunadarma.ac.id

Senin, 27 September 2010

Ekologi & Azas Pengolahan Lingkungan

A. Pengertian Dan Ruang Lingkup Ekologi

Ekologi merupakan cabang biologi, dan merupakan bagian dasar dari biologi. Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistein, hingga biosfer. Studi-studi ekologi dikelompokkan ke dalam autekologi dan sinekologi. Ekologi berkembang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan ekologi tak lepas dari perkembangan ilmu yang lain. Misalnya, berkembangnya ilmu komputer sangat membantu perkembangan ekologi. Penggunaan model-model matematika dalam ekologi misalnya, tidak lepas dari perkembangan matematika dan ilmu kornputer.

B. Adapun Asas-Asas Yang Mencakup Secara Jelas Mengenai Pengelolaan Lingkungan yaitu:

1. Asas tanggung jawab negara
Asas tanggung jawab negara merupakan perwujudan dari prinsip negara sebagai organisasi kekuasaan (politik), berkewajiban melindungi warga negara atau penduduknya, teritorial dan semua kekayaan alam serta harta benda dari negara dan penduduknya. Asas ini relevan dengan pendapat pakar politik negara Adolf Markel yang mengatakan bahwa segala yang berbau kepentingan umum harus dilindungi dan dijamin secara hukum oleh negara. Dewasa ini hampir tidak ada suatu kekuasaan yang tidak diikuti oleh tanggung jawab dan kewajiban. Sebab bila tidak, hal demikian mengarah kepada Negara totaliter.

2. Asas manfaat
Asas manfaat, mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Asas manfaat ini diartikan sebagai sebuah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi kini serta generasi mendatang. Asas ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang merata berdasarkan prinsip kebersamaan dan keseimbangan untuk mencegah terjadinya kesenjangan ekonomi, konflik sosial, dan budaya.

3. Asas keadilan
Prinsip keadilan meliputi aspek-aspek kesejahteraan rakyat, pemerataan, pengakuan kepemilikan masyarakat adat, pluralisme hukum, dan perusak membayar. Asas keadilan ini bertujuan untuk perwujudan penyelenggaraan pengelolaan sumber daya alam yang menjamin keadilan antar dan intra generasi. Asas ini bertujuan untuk mewujudkan perlindungan hukum
bagi masyarakat adat dan masyarakat lainnya dalam pengelolaan sumber daya alam.

4. Asas keseimbangan
Pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Pengertian pelestarian mengandung makna tercapainya kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang dan peningkatan kemampuan tersebut. Hanya dalam lingkungan yang serasi dan seimbang dapat dicapai kehidupan yang optimal.

5. Asas berkelanjutan
Asas berkelanjutan mengandung makna setiap orang memikul kewajibannya dan tanggung jawab terhadap generasi mendatang, dan terhadap sesamanya dalam satu generasi, untuk terlaksananya kewajiban dan tanggung jawab tersebut, maka kemampuan lingkungan hidup, harus dilestarikan. Terlestarikannya kemampuan lingkungan hidup menjadi tumpuannya dalam meningkatkan pembangunan.Asas berkelanjutan (sustainable principle) diadopsi dari prinsip ekologi pembangunan berkelanjutan (environmental sustainable development) yang dihasilkan oleh KTT Rio. Prinsip keberlanjutan meliputi aspek-aspek kelestarian, kehatihatian, perlindungan optimal keanekaragaman hayati, keseimbangan, dan keterpaduan. Asas ini betujuan untuk mewujudkan kelestarian fungsi sumber daya alam yang berkelanjutan. Konsideran UU No. 23 Tahun 1997 antara lain menjelaskan tentang mengapa kita harus melaksanakan µPembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan Hidup´ seperti pada pertimbangan huruf b, bahwa dalam rangka mendaya-gunakan sumberdaya alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam UUD 1945.

C. Permasalahan Keterbatasan SDA dalam Pembangunan

Bagi Indonesia mengingat bahwa kontribusi yang dapat diandalkan dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi dan sumber devisa serta modal pembangunan adalah dari sumberdaya alam, dapat dikatakan bahwa sumberdaya alam mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia baik pada masa lalu, saat ini maupun masa mendatang sehingga, dalam penerapannya harus memperhatikan apa yang telah disepakati dunia internasional. Namun demikian, selain sumberdaya alam mendatangkan kontribusi besar bagi pembangunan, di lain pihak keberlanjutan atas ketersediaannya sering diabaikan dan begitu juga aturan yang mestinya ditaati sebagai landasan melaksanakan pengelolaan suatu usaha dan atau kegiatan mendukung pembangunan dari sektor ekonomi kurang diperhatikan, sehingga ada kecenderungan terjadi penurunan daya dukung lingkungan dan menipisnya ketersediaan sumberdaya alam yang ada serta penurunan kualitas lingkungan hidup.
Sejalan dengan lajunya pembangunan nasional yang dilaksanakan permasalahan lingkungan hidup yang saat ini sering dihadapi adalah kerusakan lingkungan di sekitar areal pertambangan yang berpotensi merusak bentang alam dan adanya tumpang tindih penggunaan lahan untuk pertambangan di hutan lindung. Kasus-kasus pencemaran lingkungan juga cenderung meningkat. Kemajuan transportasi dan industrialisasi yang tidak diiringi dengan penerapan teknologi bersih memberikan dampak negatif terutama pada lingkungan perkotaan. Sungai-sungai di perkotaan tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga. Kondisi tanah semakin tercemar oleh bahan kimia baik dari sampah padat, pupuk maupun pestisida. Masalah pencemaran ini disebabkan masih rendahnya kesadaran para pelaku dunia usaha ataupun kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dengan kualitas lingkungan yang baik.

D. Peran Teknologi dalam Pengelolaan SDA

Kekayaan alam Indonesia yang sangat melimpah jika dibandingkan dengan beberapa negara maju yang ada saat ini, seperti Jepang, Singapura dan lain-lain, dapat dibayangkan apabila kemampuan meguasai teknologinya lebih maju maka tentunya akan mampu menjadi salah satu negara yang makmur dengan masyarakat yang sejahtera sebagai negara maju. Tanpa peran inovasi serta IPTEK, maka niscaya nilai tambah yang tinggi tidak akan diperoleh dan daya saing produk pun menjadi lemah. Dimana persaingan saat ini sangat terkait dengan pola produksi yang mengikuti proses modernisasi yang mengedepankan aspek inovatif, efektif dan efisien serta kompetitive.
Keadaan empirik tersebut, menjadikan IPTEK sebagai harapan dan orientasi pengembangan Investasi di Indonesia ke masa depan, hal ini dilihat dengan potensi sumber kekayaan alam Indonesia yang masih sangat besar, dan masih akan sangat menjanjikan untuk jangka waktu panjang. Penciptaan dan penerapan teknologi yang sesuai dalam mengupayakan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia akan dapat jauh lebih optimal. Sehingga ’dongeng’ tentang kekayaan alam yang dikandung bumi Indonesia benar-benar akan nampak, sehingga dapat dinikmati dan digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Pembangunan Iptek ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia; untuk penyediaan dan pengolahan sumber daya alam dan energi; untuk pengembangan industri serta pelestarian lingkungan; dan untuk pertahanan dan keamanan. Dengan pengertian bahwa penciptaan, pemanfaatan untuk upaya pengelolaan berbagai potensi sumber daya alam bagi manusia adalah dimaksudkan untuk terjadinya kondisi harmonis yang dapat selaras dengan lingkungan yang pada akhirnya sebagai potensi pengembangan bangsa akan menjadi sumber potensi untuk mendukung kekuatan nasional.




Daftar Pustaka :

1. http://nanikdn.staff.uns.ac.id/files/2009/10/ekologiblack1.ppt

2. http://www.scribd.com/doc/29900396/Asas-Asas-Pengelolaan-Sumber-Daya-Alam

3. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/09/ekologi-dan-kaitannya-dengan-sda





www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id
www.staffsite.gunadarma.ac.id
www.library.gunadarma.ac.id
www.baak.gunadarma.ac.id
www.v-class.gunadarma.ac.id