Senin, 10 Oktober 2011

Ekonomi Teknik


1.    Konsep Ekonomi Teknik

Permasalahan ekonomi, bisnis dan sektor lain membutuhkan  perhitungan teknis dan permasalahan teknik membutuhkan perhitungan dan analisis ekonomi. Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisa aspek-aspek ekonomis dari usulan investasi yang bersifat teknis.Disebut juga analisis ekonomi atau analisis keputusan ekonomi.
Permasalahan teknik dan bisnis melibatkan pada pemilihan lebih dari satu alternatif.Cara paling umum dalam evaluasi alternatif investasi dengan estimasi aliran uang (cash flow) dari masing-masing alternatif.Estimasi aliran kas masih mengandung ketidakpastian dan keputusan dalam ekonomi teknik tidak bisa lepas dari unsur risiko.

Investasi
Pengusaha mengeluarkan miliaran rupiah untuk mendirikan pabrik baru, seorang manajer membeli lembar saham dengan uang pribadi, seorang ibu rumah tangga menyimpan uang di bank sehingga suatu saat dapat membeli mobil adalah contoh investasi ditinjau dari perspektif investor.Investasi mengandung unsur pengorbanan untuk harapan di masa datang.Dua faktor dalam investasi adalah waktu dan risiko.Dua jenis dalam investasi adalah investasi finansial dan investasi nyata.Finansial dalam bentuk instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dll.Investasi nyata diwujudkan dalam bentuk benda seperti pabrik, tanah dll.

2.   Pengambilan Keputusan Pada Ekonomi Teknik
Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan penentuan terbaik dari alternatif-alternatif. Terjadi karena investasi atau proyek dapat dikerjakan dengan lebih dari satu cara sehingga ada pemilihan atau karena terbatasnya sumber daya yang tersedia sehingga tidak semua alternatif dapat dikerjakan. Dimulai dari ketidakpuasan terhadap suatu hal dan berakhir dengan rencana untuk memperbaiki ketidakpuasan atau memenuhi kebutuhan tadi.
Pengambilan keputusan pada ekonomi teknik adalah :
·         Penentuan alternatif-alternatif yang layak
·         Penentuan horison perencanaan
·         Mengestimasikan aliran kas
·         Penentuan MARR (Minimum Attractive Rate of Return)
·         Membandingkan alternatif-alternatif
·         Melakukan analisis suplemen
·         Memilih alternatif terbaik

Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan yang rasional merupakan proses yang komplek. Delapan step rational decision
making proses:
1. Mengenal Permasalahan
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible)
5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif
7. Prediksi hasil dari semua alternatif
8. Pilih alternatif terbaik



Prinsip-prinsip pengambilan keputusan
·      Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalambentuk moneter ($ atau Rp)
·      Perhitungkan hanya perbedaannya
- Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
- Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
·      Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansialdan investasi)
·      Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
·      Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yangsama)

3.    Bunga
Mari mengenal bunga kredit! Pertama, jenis bunga yang didasarkan atas sifat bunga, yaitu bunga tetap dan mengambang.Kedua, Menurut perhitungan terhadap pokok (kredit), yaitu sistem bunga flat, efektif Dananuitas.

v Bunga Tetap (Fixed Interest)
Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan berubah selama periode tertentu sesuai kesepakatan. Jika tingkat suku bunga pasar (market interest rate) berubah (naik atau turun), bank akan tetap konsisten pada suku bunga yang telah ditetapkan. Lembaga pembiayaan yang menerapkan sistem bunga tetap menetapkan jangka waktu kredit antara 1-5 tahun.Lihat Modal Usaha dan Usaha Modal.
Keuntungan bagi anda adalah jika suku bunga pasar naik, anda tidak akan terbebani bunga tambahan. Sebaliknya jika suku bunga pasar turun dan selisihnya lumayan besar, maka ada baiknya anda mempertimbangkan untuk melakukan refinancing. anda mesti menyelesaikan kredit lebih cepat dan mengganti dengan kontrak baru yang berbunga rendah (Pinjaman Tunai).

v Bunga Mengambang (Floating Interest)
Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan mengikuti naik-turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga kredit anda juga akan ikut naik, demikian pula sebaliknya. Sistem bunga ini diterapkan untuk kredit jangka panjang, seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi

v Bunga Flat (Flat Interest)
Pada sistem bunga flat, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit besarnya sama setiap bulan. Bunga flat biasanya diperuntukkan untuk kredit jangka pendek. Contoh:
kredit mobil, kredit motor dan kredit tanpa agunan. Lihat Pinjaman Cepat dan Usaha Pinjaman.

v Bunga Efektif (Effective Interest)
Pada sistem ini, perhitungan beban bunga dihitung setiap akhir periode pembayaran angsuran berdasarkan saldo pokok. Beban bunga akan semakin menurun setiap bulan karena pokok utang juga berkurang seiring dengan cicilan.
Jangan membandingkan sistem bunga flat dengan efektif hanya dari angkanya saja. Bunga flat 6% tidak sama dengan bunga efektif 6%. Besar bunga efektif biasanya 1,8-2 kali bunga flat. jadi, bunga flat
6% sama dengan bunga efektif 10,8%-12%.

v Bunga Anuitas (Anuity Interest)
Bunga anuitas boleh disetarakan dengan bunga efektif. Bedanya, ada rumus anuitas yang biasmenetapkan besarnya cicilan sama secara terus-menerus sepanjang waktu kredit. jika tingkat bunga berubah, angsuran akan menyesuaikan. Klik Modal Usaha dan Modal Pinjaman.
Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.


KONSEP TIME VALUE OF MONEY

Terminologi
Ø Bunga dan Suku Bunga (i)
Bunga (interest) dapat dimengerti sebagai uang yang dibayarkan/diterimaatas penggunaan sejumlah pinjaman atau sejumlah uang yang disimpan (tabungann, deposito, SBI, dsb.).Dalam pengertian yang lebih luas bunga dapat dianggap sebagai uang yang diperoleh dari investasi sejumlah modal tertentu.Sedangkan Suku Bunga (interest rate) adalah rasio/perbandinganantara besarnya bunga yang dibebankan atau dibayarkan pada akhir periode dengan jumlah simpanan atau pinjaman pada awal periode.

Ø Interest Period (n)
Periode Bunga (interest period) adalah interval waktu yang dijadikan dasar dalam perhitungan bunga.Biasanya dalam perhitungan bunga digunakan periode 1 tahun (annually), ½ tahun (semi annually), atau bulanan (monthly).Secara umum tingkat suku bunga dinyatakan dengan annual interest rate.

Ø Present Worth (PW)
Present Worth adalah nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah cash flow (aliran kas) tertentu pada pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu. Proses perhitungan nilai sekarang seringkali disebut atau discounting cashflow. Untuk menghitung present worth dari aliran cash tunggal (single payment) dapat dikalikan dengan Single Payment Present Worth Factor. Sedangkan untuk menghitung present worth dari aliran kas yang bersifat anuitas dapat dikalikan dengan Equal Payment Series Present Worth Factor.

Ø Equivalent Uniform Series Annual Cashflow (EUA) atau AW
Annual Worth atau nilai tahunan adalah sejumlah serial cash flow yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas ke dalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam. Menentukan nilai tahunan dari suatu Present Worth dapat dilakukan dengan mengalikan PW tersebut dengan Equal Payment Capital Recovery Factor. Sedangkan untuk mengkonversikan nilai tahunan dari Nilai Future dilakukan dengan mengalikan FW dengan Equal Paymentseries Sinking Fund Factor.

Ø Future Worth (FW)
Future Worth atau nilai kelak adalah nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan konversi sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu. Untuk menghitung future worth dari aliran cash tunggal (single payment) dapat dikalikan dengan Single Payment Compounded Ammount Factor. Sedangkan untuk menghitung future worth dari aliran kas yang bersifat anuitas dapat dikalikan dengan Equal Payment-series Compound Amount Factor.

Ø Konsep Time Value of Money
Konsep Time Value of Money dapat dimengerti bahwa uang memiliki nilai terhadap waktu, dan besarnya nilai itu akan tergantung saat kapan uang itu diterima/dikeluarkan. Dapat pula dipahami bahwa uang Rp. 1 Juta yang diterima sekarang jauh lebih berharga dibandingkan dengan uang Rp.1 Juta pada waktu 2 atau 3 tahun kemudian. Hal ini terkait dengan opportunity yang terkandung dalam sejumlah uang tersebut sebagai sebuah modal.
Dalam pembahasan studi ekonomi teknik selanjutnya, konsep ini relevan dengan bunga (interest), yang dapat dianggap sebagai sewa uang (rent of money) karena digunakan untuk melakukan investasi pada suatu usaha tertentu.

Ø Simple Interest &Compound Interest
1. Simple Interest
Adalah bunga yang dibayarkan secara proporsional terhadap lamanyawaktu (periode) dari sejumlah pokok uang (principal), selama periode n,yang dinyatakan dengan persamaan sbb :

I = P . n . i
di mana :         I = Bunga
P = Principal (Pokok Uang)
n = periode
 i = tingkat suku bunga

Bila F didefinisikan sebagai jumlah uang pada akhir periode pinjaman(Future Worth), maka hubunga F dengan P dinyatakan sebagai berikut :

F = P + Bunga
F = P + P.n.i
   = P(1 + n.i)

2. Compound Interest (Bunga Majemuk)
Pembayaran bunga secara majemuk (compound) berarti pokok pinjamanatau simpanan yang telah mengalami pembungaan akan mengalamipemajemukan kembali pada periode berikutya.

Tabel 4 Pemajemukan P dalam n Periode dan Tingkat Suku Bunga i
TH                          Uang Awal                           Bunga selama                                     Jumlah Majemuk
Periode n                              periode n                                              akhir periode n
1                              P                                             P .i                                          P + P.i = P (1+ i)
2                              P ( 1 + i)                                P ( 1 + i) . i                             P ( 1 + i) + P ( 1 + i) . i = P (1+i )2
3                              P ( 1 + i)2                                              P ( 1 + i)2 .i                             P ( 1 + i)2 + P ( 1 + i)2 .i = P (1+i )3
:                               :                                               :                                               :
:                               :                                               :                                               :
:                               :                                               :                                               :
N                             P ( 1 + i)n-1                                            P (1 + i)n-1 .i                           P (1 + i)n-1 + P (1 + i)n-1 .i = P (1+i )n

Dalam pembahasan pemilihan alternatif atau evaluasi rencana investasidigunakan bunga majemuk (compound interest).

Interest Factor Formulation
1. Single Payment Compound Ammount Factor
Faktor bunga (1+i)n yang dihasilkan pada tabel di atas disebut dengansingle payment compound amount factor, yang digunakan untukmenentukan nilai future dari sejumlah principal selama n periode padatingkat suku bunga i.
Contoh :
Jika seorang karyawan TELKOM merencanakan untuk mendepositokanuangnya sebesar Rp. 100 juta dengan tingkat suku 12%/tahun. Berapakahjumlah uang karyawan tersebut pada akhir tahun kelima adalah :
F=Rp.30 juta
 


0                      I=12%p.a                    5
 


     P=Rp.100 juta

F = Rp.100 juta (1 + 0.12)5
F = Rp.100 juta (1,7623)
   = Rp. 176,23 juta
atau
F = Rp.100 juta (F/P,n,i)         Lihat Tabel Bunga
F = Rp.100 juta (1,7623)
   = Rp. 176,23 juta

2. Single Payment Present Worth Factor
Single Payment Present Worth Factor 1/(1+i)n merupakan kebalikan darifaktor di atas, di mana kita berkempentingan untuk mengetahui/menentukan nilai Present dari suatu nilai F, selama n periode pada
tingkat suku bunga i.
Contoh :
Seorang karyawan TELKOM sedang merencanakan untuk menunaikanibadah haji pada lima tahun yang akan datang dengan BPH sebesar Rp.30 jt, berapakah dia harus menyiapkan uangnya sekarang pada tabunganONH plus dengan tingkat suku bunga Tabungan ONH sebesar 18%/tahun.

F=Rp.30 juta
 


0                      I=18%p.a                   5
 


                                                 P=?

P = Rp.30 juta 1/(1 + 0,18)5
P = Rp.30 juta ( 0,4371)
   = Rp.13.113.000
atau
P = Rp.30 juta (P/F,n,i)           Lihat Tabel Bunga
P = Rp.30 juta (0,4371)
   = Rp.13.113.000


3. Equal Payment - series Compound Ammount Factor
Faktor [((1 + i )n – 1)/i] diperlukan untuk menentukan nilai Future darisuatu rangkaian (serial) pembayaran yang uniform A yang terjadi padasetiap akhir periode ke n pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Seorang perokok berat saat ini berusia 20 tahun, setiap hari iamengeluarkan uang sebesar Rp. 4.500 untuk sebungkus rokok. Andaikanorang tersebut merokok sampai dengan usia 60 tahun. Berapakah uangyang telah ia keluarkan untuk membeli rokok sampai usianya yang ke 60,jika diketahui suku bunga 10%/tahun.

Jumlah pengeluaran per tahun = Rp. 4.500 x 30 hari x 12 bulan
 = Rp. 1.620.000,-

                                                                                                                                            F=?         
i=10% p.a




0          1          2          3          4          5          6          7          8                      38        39        40









Rp. 1.6000.000/tahun

maka : F = Rp.1.620.000 [(1 + 0.10)40 –1)/0.10]
atau
F = Rp.1.620.000 (F/A,n,i)
F = Rp.1.620.000 ( 442,593)
   = Rp.717.000.660,-

4. Equal Payment - series Sinking Fund Factor
Equal Payment - series Sinking Fund Factor [i/((1 + i)n – 1)] merupakan kebalikan dari faktor Equal Payment - series Compound Ammount Factor. Faktor ini digunakan untuk mencari nilai A dari sejumlah nilai Future yang diinginkan pada akhir periode n pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Setiap Karyawan TELKOM akan menerima bonus pada akhir masa kerjanya (55 tahun) senilai Rp. 500 juta. Bagian SDM sudah merencanakan pemberian bonus ini dengan cara melakukan pemotongan gaji setiap bulannya, dan keseluruhan dana hasil pemotongan gaji karyawan tersebut akan digunakan untuk membeli obligasi dengan tingkat suku bunga 18% per tahun. Berapakah nilai pemotongan gaji karyawan setiap bulannya, jika rata-rata usia masuk kerja 25 tahun.

         F=Rp.500 juta







A=Rp?/bulan

maka : A = Rp.500 juta [0.18/(1 + 0.18)25 –1)]
A = Rp.500 juta (A/F,n,i)
A = Rp.500 juta (0,0029)
    = Rp. 1.450.000/tahun
atau
Jumlah pemotongan per bulan = Rp 1.450.000 : 12 bulan
 = Rp. 120.833,33,-

                                                                                              
5. Equal Payment - series Capital Recovery Factor
Faktor [(1+ i)n. i ]/[( 1 + i)n – 1] ini diperlukan untuk menentukan nilaialiran kas yang uniform serial A setiap akhir periode ke n dari nilai principal (P) dengan tingkat suku bunga i tertentu.
Contoh :
Untuk membiayai proyek satelit TELKOM 1, PT. TELKOM melakukan pinjaman kepada sebuah lembaga keuangan luar negeri sebanyak US $ 100 juta, dengan tingkat suku bunga 5 % per tahun dengan jangka waktu pinjaman 10 tahun. Berapakah TELKOM harus mengembalikan pinjaman tersebut setiap tahunnya ?

A=Rp ?/tahun







                        P=US$ 100 juta

A = US$.100 juta [((1 + 0.05)10 .0.05)/((1 + 0.05) 10 – 1)]
A = US$.100 juta (A/P,n,i)
A = US$.100 juta (0,1295)
    = US$. 12.95 Juta/tahun

6. Equal Payment - series Present Worth Factor
Faktor [((1 + i)n – 1)/(1+ i)n. i ] kebalikan dari Equal Payment – series Capital Recovery Factor. Faktor ini diperlukan untuk menentukan Nilai Principal P dari sejumlah aliran kas yang bersifat uniform serial A setiapakhir periode ke n dengan tingkat suku bunga i tertentu.
Contoh :
Dalam rangka meningkatkan penjualan sambungan telepon pada saat kondisi krisis ekonomi ini, TELKOM merencanakan melakukan penjualan secara kredit biaya PSB kepada pelanggan pada segmen residensial dengan pembayaran selama 60 bulan. Besarnya cicilan per bulan adalah Rp. 12.500. Berapakah biaya PSB jika dibayar secara tunai, dan diketahui tingkat suku bunga 24%/tahun.
       





0          1          2          3          4          5          6          7          8                      58        59        60
    
     
      P=Rp?

       Tingkat suku bunga efektif / bulan = 24%/12 = 2%
P = Rp. 12.500 [((1 + 0.02)60 – 1)/((1 + 0.02) 60 .0,02)]
P = Rp. 12.500 (P/A,n,i)
P = Rp. 12.500 (34,7609)
   = Rp. 434.511,25

7. Uniform Gradient – series Factor
Seringkali ditemukan pola-pola aliran kas (casflow) yang cenderung mengalami kenaikan seragam dan serial (Uniform Gradient Series). Pola aliran kas yang demikian tidak cukup memberikan informasi bagi pengambil keputusan, oleh karena itu seringkali pola aliran kas seperti ini dikonversikan ke dalam pola anuitas (anually) atau nilai sekarang (Present Value).
Contoh :
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, TELKOM menyediakan kendaraan operasional untuk penanganan gangguan (117), diketahui biaya operasi dan pemeliharaan (BOPP) KBM tersebut dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima, berturut-turut Rp.5 Juta, Rp.7,5 juta, Rp. 10 juta, Rp.12,5 juta, Rp.15 juta. Berapakah per tahunnya BOPP KBM 117 tersebut jika diketahui tingkat suku bunga 20% per tahun.

0          1          2          3          4          5
 

                                    5
7,5
10
12,5
15 juta
ekivalen dengan cashflow sbb :

0          1          2          3          4          5
 


A=?

A = Rp. 5 juta + Rp. 2,5 juta (A/G n,i)
A = Rp. 5 juta + Rp. 2,5 juta (1,6045)
A = Rp. 5 juta + Rp. 4,01125 juta
    = Rp.9,01125 juta/th.



Referensi:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar