Jumat, 31 Mei 2013

PHYSICAL LAYER



Pendahuluan
Sebelum kita menjelaskan langsung mengenai Physical Layer, kita harus tahu dahulu apa itu OSI Layer. Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh  badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection
Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI terdiri dari tujuh layer, yang secara umum terbagi dalam dua kelompok,
yakni Upper layer (Application Layer) dan lower layer (data transport layer). Layer yang tergolong dalam upper layer mendefinisikan bagaimana aplikasi pada sebuah host akan berkomunikasi dengan user dan host lainnya. Sedangkan lower layer mendefinisikan bagaimana data terkirim dari satu host ke host lainnya. 

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut :


Adapun urutan dari Model Referensi OSI terdiri dari tujuh layer adalah sebagai berikut:
  1. Application Laye 
  2. Presentation Layer
  3. Session Layer
  4. Transport Layer
  5. Network Layer
  6. Data-link Layer
  7. Physical Layer
Namun yang dibahas disini adalah lapisan ke tujuh yaitu Physical Layer
 
Pengertian Physical Layer
            Physical Layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik.
Physical layer digunakan untuk mendefinisikan media transmisi jaringan dimana physical layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit.
Physical layer menerjemahkan permintaan komunikasi logik dari Layer Data Link ke operasi hardware-spesific yang mempengaruhi pengiriman dan permintaan sinyal.
Physical Layer bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
 
Lapisan physical ini menentukan spesifikasi koneksi fisik jaringan komputer, antara lain : 
  1. Tipe kabel
  2. Tipe konektor. 
  3. Hubungan pin konektor dengan kabel. 
  4. Tipe interface suatu peralatan jaringan komputer. 
Dalam sebuah local area network (LAN) atau sebuah metropolitan area network(MAN) yang menggunakan arsitektur open system interconnection (OSI), physical signaling sublayer adalah bagian dari Physical Layer yang : 
  1. Menghubungkan dengan sublayer medium access control (MAC) yang merupakan bagian dari Data Link Layer.
  2. Melakukan encoding character, pengiriman, penangkapan, dan decoding. 
  3. Melakukan perintah fungsi isolasi.
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network)

Fungsi Physical Layer :
  • Memindahkan bit antar devices
  • Spesifikasinya berupa voltase, wire, speed, pin pada kabel 
  • Mengirim bit dan menerima bit 
  • Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi 
  • Representasi bit ini tergantung dari media dan protocol yang digunakan :
    • Menggunakan frekuensi radio atau
    • State transition: perubahan tegangan listrik dari rendah ke tinggi dan sebaliknya
  • Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antar sistem 
  • Mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan jumlah saluran (logical channel) untuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda.

Contoh Physical Layer :
  • Jaringan telepon modem – V.92
  • IRDA Physical Layer 
  • USB Physical Layer
  • EIA RS-232, EIA-442, EIA-423, RS-449, RS-485 
  • Lapisan fisik ethernet termasuk 10BASE-T, 10BASE2, 10BASE5, 100BASE-TX, 100BASE-FX, 100BASE-T, 1000BASE-T, 1000BASE-SX dan varietas lain 
  • Varieties of 802.11 Wi-fi Physical Layers 
  • DSL
  • ISDN
  • T1 dan T-carrier link, dan E1 dan lainnya E-carrier link
  • SONET/SDH
  • GSM Um radio interface physical layer 
  • Bluetooth physical layer
  • ITU rekomendasi : lihat ITU-T
  • Firewire
  • Transfer jet physical layer
  • Etherloop
  • Kabel Shielded Twisted Pair (STP) 
  • Kabel sepaksi/sesumbu 
  • Serat optik 
  • HUB 
  • Repeater

Teknik Hardware
            Physical layer bermain dengan hardware, maka dari itu diperlukan standar baku untuk hardware agar physical layer dapat menjalankan tugasnya. Standar-standar tersebut dibuat oleh :
  1. The International Organization for Standardization (ISO) 
  2. The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 
  3. The American National Standards Institute (ANSI) 
  4. The International Telecommunication Union (ITU) 
  5. The Electronics Industry Alliance/Telecommunications Industry Association (EIA/TIA)
  6. National telecommunications authorities such as the Federal Communication Commission (FCC) in the USA.
Teknik Software
            Pada teknik software, layer ini menggunakan NOS (Network Operating System) atau sistem operasi network dimana seluruh aktifitas jaringan dikendalikan oleh sistem operasi ini. Karena physical berbentuk fisik, maka tidak akan dikenali tanpa bantuan software  atau NOS.





Referensi :
  1. http://adidesu.wordpress.com/2012/04/08/physical-layer-media-data-rate-dan-bandwith/ (diakses pada tanggal 20 mei 2013, pukul: 00:30 wib)
  2. http://kelompok5ti6a.wordpress.com/2012/06/08/22/ (diakses pada tanggal 20 mei 2013, pukul: 00:38 wib) 
  3. http://kuliahkomdat.blogspot.com/2008/01/physical-layer.html (diakses pada tanggal 21 mei 2013, pukul: 07:55 wib) 
  4. http://fitrahadi.wordpress.com/2012/04/08/makalah-physical-layer-pada-osi-7-layer/ (diakses pada tanggal 21 mei 2013, pukul: 08:15 wib) 
  5. http://missa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34562/04-missa-Jarkom-physical.pdf 
  6. http://narenciel.blogspot.com/2011/04/physical-layer-atau-seven-layer-of-osi.html (diakses pada tanggal 23 mei 2013, 07:29 wib) 
  7. http://www.4shared.com/file/mywKyR4y/physical_layer.html 
  8. http://lecturer.eepis-its.edu/~zenhadi/kuliah/Jarkom1/Modul%202%20OSI%20dan%20Physical%20Layer.pdf
  9. http://penasehatcintae.blogspot.com/2010/12/osi-physical-layer.html (diakses pada tanggal 23 mei 2013, 07:15 wib) 
  10. http://pheny-teknikinformatika.blogspot.com/2011/03/physical-layer.html (diakses pada tanggal 23 mei 2013, 07:17 wib)